The Truth Is, Justice is …

Januari 16, 2012

The Truth Is, Justice is not Exist.

-me

Untitled–FF Project

Oktober 20, 2011

Tik tik tik.

Gadis di dalam bangunan putih itu mengulurkan tangan kanannya ke luar jendela persegi biru sambil menengadah ke atas langit. Dahinya berkerut. Tampaknya ia tengah menggumamkan sesuatu. Tuan Langit, biasanya ia berwarna biru muda yang segar, hari ini ia hitam bergumpal dengan awan kelabu. Matahari tidak bermain-main di luar hari ini. Ia bersembunyi dan tidur di balik awan kelabu yang bergandeng menghias langit gelap. Di luar sana, cahaya jingga kemerahan perlahan menghilang tergantikan dengan gelap merata di segala sudut desa. Lereng gunung Yorkshire tampak lebih curam mendekati senja. Jalan setapak kosong melompong. Rumah-rumah di atas tebing segera dihias terang lampu-lampu malam.

Iris cokelat muda milik si gadis bergulir ke arah tangan yang terulur di luar jendela. Basah. Tangannya basah oleh rintik-rintik kecil hujan. Bibirnya melengkung sempurna ke bawah. Ia menarik tangannya yang basah, lalu menggosokkannya dengan baju hangat abu-abu yang dikenakannya sambil mengerucutkan bibir. Jelas sekali ia sedang mengutuk cuaca yang enggan bersahabat. Gadis kecil itu melompat dari kursi kayu yang digunakannya sebagai penambah tinggi untuk memandang ke luar jendela. Detik berikutnya ia berlari sambil mengangkat sedikit bagian bawah terusan berenda birunya ke arah seorang pria setengah baya yang duduk di atas kursi goyang. Seorang pria yang tampak sibuk menenun syal untuk musim dingin. Sedangkan si gadis kecil melompat memeluk kaki pria itu sambil memasang tampang cemberutnya.

“Mooom, di luar hujaaan.”

Pria paruh baya itu tersenyum mendengar rengekan yang sudah biasa didengarnya itu. Ia mengelus rambut platina gadis kecilnya itu lembut.

“Lalu?”

Si gadis kecil melepaskan rengkuhannya dari pria itu. Ini mengerucutkan bibirnya sambil berbalik membelakangi ayahnya. Tentu saja ia berusaha menarik perhatian dengan caranya sendiri. Pura-pura marah.

“Noelle ingin main, tapi di luar…”

Gadis mungil itu memandangi tetes-tetes air yang turun, seperti ditumpahkan dari langit sana. Tatapannya menyiratkan kekecewaan. Sang ayah hanya bisa tersenyum sambil menghela nafas panjang. Putri kecilnya yang manis dibesarkan olehnya sendiri, tanpa sang istri yang amat dicintainya. Pada akhirnya Noelle, putri kecil yang manis itu, hidup dalam asuhannya yang berperan menjadi dua karakter, ayah sekaligus ibu. Pria itu meletakkan tenunannya di atas meja rotan, ia mengangkat sang putri ke pangkuannya sambil mengelus puncak kepala bocah berusia lima tahun itu dengan sayang.

“Sudah, jangan marah. Noelle main di dalam ya.”

Gadis kecil pucat itu masih cemberut dan tampak enggan menjawab pertanyaan ayahnya. Pria itu kembali menghela nafas. Ia harus benar-benar sabar menghadapi putri tunggalnya itu.

“Jadi, Noelle ingin main di luar? Di luar hujan, sayang. Lagipula kau nanti main sendirian.”

Gadis itu menoleh, menatap wajah ayahnya lekat-lekat.

“Tapi—Noelle sudah berjanji pada pohon maple. Dia sendirian di luar.”

Dahi lelaki paruh baya itu berkerut.

“Pohon maple?”

Gadis kecil itu mengangguk mantap dengan polosnya. Ia tampak benar-benar khawatir melihat cuaca yang tak bersahabat di luar sana. Sementara ayahnya tampak menyimpan tanda tanya di pikirannya. Sejak kapan anaknya bersahabat dengan pohon maple?

 

To be continued..

Miss You!

Oktober 20, 2011

Jangan tertipu judul.

Saya bukan menulis ini bukan untuk ichiban saya yang membunuh saya sampai saya sakit perut guling-guling. Atau niiban yang bikin saya fall in love berkali-kali, atau bukan tentang sanban saya yang belakangan semakin cocok jadi calon suami (?) Ini bukan tentang Yamada Ryosuke, Oguri Shun atau Tamamori Yuta. Ini tentang IH.

IH bukan inisial cowok cakep yang bernama Iin Henong (?) Tapi IH adalah Indohogwarts. Tempat saya nyampah kalo lagi setres. Jadi cewek Slytherin yang hobi ngangkang di atas pohon sambil ngitung berapa jumlah orang bodoh di Hogwarts. Jadi cewek manis Hufflepuff yang kebetulan bego dari lahir. Kangen semua itu! Dulu mungkin itulah yang membuat segala penat saya terbang kemana. RP-ing sampe blending lupa diri, guling-guling nabrak tembok, doki-doki gara-gara karakter imajiner yang ganteng, stress gara-gara punya temen berantem in-RP. Yadayadayada, saya kangen sumpah!

Biasanya tiap hari kerja saya sama persis jadwalnya dengan lagu Saykoji-Online.

“Ngecekin postingan forum apa ada balesannye belum.”

Something as easy that.

Sekarang hidup sulit ya. Nyentuh komputer pun harus dengan pengorbanan meninggalkan tugas. Rasanya dulu jaman saya IH-ing dunia itu cuma sesimpel ‘kalo-punya-pikiran-tuangkan-ke-tulisan-nyampah’. Sekarang ribet.

Dan parahnya ketika saya mau kembali ke aktifitas IH-ing itu, saya malah lupa caranya nulis, caranya deskrip, caranya interaksi. Dan saya jadi pundung.

Mungkin saya beneran harus mulai dari FF deh. For sure.

Okeoke, sementara saya meningkatkan belajar. Saya juga harus meningkatkan menulis! Kurangi stress! Kurangi sakit (?)

Ya, saya sering sakit belakangan ini. Oke tidak penting sama sekali.

Postingan setelah ini bersambung mungkin ya. Draft FF saya. Go! Go! Go!

FF-ing Day Will Be Comiiing~

Oktober 13, 2011

Jadi ceritanya saya kangen nulis.

Dan ceritanya ide saya tentang sebuah cerpen tak kunjung terealisasi.

Sudah dapet idenya tapi stuck di huruf pertama (?)

Asal idenya dari character di forum RPG. Gadis putih baik cantik manis menawan imut, begitulah. Dia anaknya buta arah, cengeng, hemofili, childish, syal-freak, dan yang terpenting polos. Saya mau kembangin love-matter yang nggak muluk-muluk dari gadis ini.

Biasanya kan cerpen love-matter pasti sahabat-pacaran atau musuh-pacaran, remaja-pacaran atau another-usual-things. Saya pengen nyiptain cerita yang benar-benar manis kali ini. First love. Saya nggak akan pake soundtrack first love atau ngegalau dulu guling-guling baru nulis. Kali ini, saya bakal sepenuhnya nulis dengan iringan helaan nafas saya saja. Pengen nemuin feel main chara satu ini lagi.

Intinya kalau sudah jadi saya kabarin deh. Janji.

About Me–Sheesh.

Oktober 9, 2011

I hate saying this. But that’s me.

For sure. When I was… on 3rd grade of junior high school.

Keliatannya foto itu beneran menipu ya? Iyalah, sudah dua tahun lewat dan saya sudah jadi nenek-nenek yang phobia kamera dan anti difoto. Bukan salah saya. Bukan salah tetangga saya juga. Dulu kamera-freak itu adalah hobi, sekarang kamera itu adalah ketakutan terbesar. Sejak SMA saya benci banget difoto. Bahkan foto pake seragam aja saya bawaannya parno. Bukan karena saya menawan atau super-good-looking ya. (Ini sungguh bodoh oke, saya tau kata-kata ini benar-benar mengandung unsur tidak punya malu. But well, bukan itu alasannya. Saya simply benci kamera, blitz whatsoever itu. Makanya saya nggak siap jadi artis.

Saya yang sudah banyak berubah ini, mungkin takut melihat refleksi diri saya di kamera. Hasil foto. Saya tidak suka melihat diri saya yang benar-benar amburadul. Mungkin kehidupan SMA sudah membanting saya sampai saya punya parno-aneh-anti-difoto itulah. Kalau nggak bener-bener terpaksa saya menolak untuk difoto. Aneh sekali. Ya kenyataannya saya cuma bisa cengengesan liat refleksi diri saya yang terakhir. Benar-benar mengerikan. Dua tahun cukup banyak membuat saya menjadi bangkotan yang bahkan nyengir pun susah.

Cari saya di gambar atas. Pasti kalau ketemu pun anda tidak akan percaya. Iyalah. Beda sekaleh. =))

It’s nothing, just that time surely change you much.

Sea Games Comes With Modo and Modi!

Oktober 6, 2011

 

Ini maskot seagames tahun 2011! Saya suka banget maskot tahun ini. Konsep hewannya cicak. Lucu kan ya liat cicak main bola, main voli atau berenang sekalian. Dan saya pengen bonekanya. Lucuuu. Sea games-nya didoain biar lancar deh. Yang pasti maskotnya beneran menarik banget. Saya kemaren rasanya bikin poster sea games. Tapi di lepti, dan saya selalu online di kompi which is mean saya males ngambilnya. Wahahahaha. Ya segitu deh. Makasih sudah membacaa.

Ah ya, this surely will be edited soon.

“Thank You For Being Born.”

Oktober 4, 2011

 

Jangan ngebayangin macem-macem ya soal gif di atas. Saya simply mau meng-quote kata-kata di drama itu. Drama yang dibintangi Takimoto Miori alias Miichan. Gyaaa >< Ya intinya bukan masalah intrik ya ada di drama itu. Kata-katanya itu beneran dalem. Somehow saya terharu… parah. Coba ya, di hari ulang tahun kalian, ada yang dengan jelas bilang “Thank You For Being Born” ? Siapa coba yang nggak terharu?

Kadang ada orang yang beranggapan bahwa mereka nggak seharusnya dilahirkan.

Some people spent whole of their lifes just wondering what were the reason they born.

Hanya dengan kalimat simpel, anda bisa menghargai kehidupan. Saya sudah banyak ketemu orang yang beranggapan hidupnya itu sama dengan eksistensi nyamuk. Ada nggak ada sama. Kalau mulai annoying, dibunuh. Tapi bagi saya eksistensi setiap manusia itu penting, kehidupan itu anugerah besar. Mungkin ada yang kecewa dengan kehidupan sampai berharap tidak pernah dilahirkan. Tapi, harusnya anda semua bersyukur bisa lahir. Ada lebih dari sejuta bayi yang dilahirkan tidak selamat. Orang tua mereka menangis meraung-raung karena kehilangan. Jadi, tidak kunjung sadarkah orang bahwa sebenarnya setiap kehidupan adalah penting untuk orang lain?

Karena manusia bukan tipe orang yang mengerti segera tanpa penjelasan.

I suggest you, simply say this to people you love.

“Thank you for being born.”

Maybe it’s more easy to spit it out instead of saying,

“You are really important for me.”

Karena.. kalian berterima kasih dia dilahirkan kan? Sooo, kita semua ini penting ya. Cuma tidak tahu kapan orang bakal teriak-teriak terima kasih atas lahirnya kita. Ya sudah sih, saya cuma mau post entry galau sampah ginian aja kok.

Terima gaji, eh terima kasih. 😀

About Dream

Oktober 3, 2011

Let’s talk about dreams.

Dream atau mimpi itu bisa multitafsir ya.

Mungkin mimpi waktu kalian tidur semalam. Atau mimpi yang kayak cita-cita. Atau harapan kosong yang dibuat bocah belasan tahun yang tak kunjung dewasa seperti saya.

Tadi barusan saya buat status facebook.

“Spending your every moment thinking about marrying a Johnny’s Jr.”

– Confessions’ movie line

Ya, soal line menohok itu =)) Taulah kalau cita-cita fangirl itu adalah menjadikan cowok yang digandrungi sejuta cewek lainnya itu suami. Apadeh, bukan. Ya namanya mimpi kan ya. Mimpi boleh toh selama gratis. Kalo mimpi bayar siapa juga yang mau mimpi. Tapi bagi saya mimpi muluk-muluk ini adalah bagian penting dari hidup. Jadi fangirl itu adalah happiness-nya cewek. Screaming on the screen with hotties on it. Bener-bener happiness yang nyata. Pada kenyataannya saya hanyalah gadis biasa yang matanya siwer liat ikemen creature yang bener-bener dazzling itu.

Mabushiiii!

Tapi saya mengerti batas. Impian saya ini mungkin bakal jadi nyata dan lebih mungkin tidak. Saya suka bermimpi, saya suka usaha meraihnya. Tapi saya tahu, orang harus berhenti bermimpi ketika pada saatnya mimpinya ini mulai berubah annoying buat orang lain. Katakanlah ada orang yang bermimpi sama seperti saya. Sampe gila sampe stres barangkali. Sakingnya menciptakan account dan mengarang cerita soal idola yang tidak bisa diraihnya. Berbohong kepada semua orang.

Really, they are such lost person.

Apa sih gunanya punya mimpi yang ngebahagiain diri sendiri tapi mengganggu orang lain? Punya impian tapi dosa? Punya impian tapi dikira psycho sama orang? Dikira cewek freak yang mimpinya nggak kesampean? Come on, wake up! Dunia yang lebar ini bahkan terlalu sempit untuk seorang pemimpi bodoh macam itu.

Kata orang, hati-hati kalau mimpi. Ketinggian bisa jatuh.

Jadi saya seorang pelajar, pemimpi, galau-ers. Tapi saya tidak cukup freak untuk mengguncang dunia dengan mengaku-ngaku bersuamikan Johnny’s Junior yang punya akun facebook alay.

No offense. Tersinggung? Resiko yang ngerasa dong.

Money, Download Services, and Subbing time!

September 29, 2011

Dan hari ini sekali lagi saya dibuat berpikir.

Rasanya awkward mengingat saya bukan tipe pemikir, melainkan tipe yang kalau ada sesuatu dipikirannya langsung diterbitkan ke sejumlah kata-kata dan ya intinya saya bukan tipe pemikir tapi yang berisik. Jadi aneh kan kalau saya berpikir?

Jadi begini, saya dari abis tau temen bikin bisnis kecil-kecilan biar mereka bisa dapet duit sendiri, bukannya ngerepotin orang tua. Kok saya jadi bengong ya ngeliatnya? Mungkin karena selama ini saya cuma bisa nadahin tangan ke orang tua tanpa mikir bahwa mereka itu susah nyarinya. Pengen bantu sih, tapi mana boleh saya kerja magang sama mereka. Setelah itu saya kepikiran buat bikin bisnis kecil juga. Nggak besar-besar amat sih. Cuma niat buka Jasa Download kayak beberapa lapak di Kaskus dan Indowebster. Nggak usah jauh-jauh. Cukup untuk beberapa temen sekolah yang mau aja. Walaupun saya yakin rencana ini nggak akan sukses sama sekali. Karena, ya orang Indonesia.

Instead of using the original, the expensive one, they love unoriginal product.

Saya ngerasa misalnyoa movie gitu ya, kalo didownload rasanya kualitasnya lebih bagus, bisa milih subtitle yang bukan kualitas google translate. Tapi banyaak sekali orang Indonesia yang milih bajakan amburadul dan subtitle indonesia yang bikin pemain film-nya jadi kayak anak TK yang belum lurus ngomong. Mungkin karena internet lebih banyak provide subtitle english buat pecinta movie asia kali ya. Saya bersyukur saya bisa bahasa inggris, anyway.

Jadi intinya, saya berpikir untuk ngebuat jasa download ini beserta dengan sub Indonesia yang saya sediakan dengan kemampuan pas-pasan saya. Ya begitulah. Anda duduk diam saja ya, pelanggan yang terhormat.

Tapi tetap kepikiran. Duit itu… beneran penting ya?

Tahulah, ini pertanyaan orang bodoh.

Nosebleeding is Choo Kowaii! ><

September 28, 2011

Hari ini hari yang sungguh mengerikan.

Prolog dulu ya prolog.

Tadinya saya sama sekali tidak merasakan hal aneh kecuali kepala saya berasa direbus gara-gara masalah bangun ruang yang tak kunjung jadi rumah (yang meyakinkan saya bahwa saya tidak cocok jadi arsitek). Sebagai bocah-gampang-galau-dan-emo, saya jadi depresi sendirian di tempat duduk. Sampai akhirnya saya mengisi jam kosong di kelas setelah pelajaran-menjadi-arsitek-amatir itu selesai dengan checking WP-blog dan Pottermore. Sambil nonton beberapa girlband Jepang yang kebetulan ada PV-nya (promotional video) di Youtube. TGS sampe SweetS gara-gara kami bertiga (saya, sheyren, dan theta) berniat melihat wajah Takimoto Miori yang sekarang main sebuah dorama Jepang dan dia manis banget ya zamaaaan. Saya normal kok, cerita ini bukan tentang nosebleeding gara-gara nontonin cewek cakep. Mending saya nosebleeding gara-gara nontonin Yama-chan maen as Ryu di Tantei Gakuen Q, ya ambruk ganteng.

Oke, bukan itu poinnya.

Gini deh, mending saya tunjukin dulu kali ya yang mana namanya Takimoto Miori itu.

Check it out, minna.

MANIS KAAAAAAAAAAN? KAAAAAAAAAAAAAN?

Ya emang manis. Tapi, setelah saya menonton dia, tiba-tiba saya merasa aneh sendiri. Saya mengusap hidung saya dan JANGJANGJANGJANG, I GOT BLOOD ON MY HANDS, OMG, OMG. Dan darahnya tak kunjung berhenti saudara-saudara! Ini benar-benar sesuatu banget. Ya well, mungkin menurut kalian saya norak, kampungan, atau malah sinting gara-gara heran ngeliat darah keluar dari hidung. Coba deh, tanya kenapa? Saya,  seumur hidup belum pernah mimisan, pingsan ataupun diinfus atau masuk rumah sakit(kecuali pas dilahirin ya). Rasanya ngeliat darah keluar dari hidung itu benar-benar… sesuatu. Bayangin deh misalnya seumur hidup kalian belum pernah ketemu Brad Pitt gitu ya, terus tiba-tiba ketemu gimana coba rasanya gimanaaaaa?

Oke perumpamaannya jelek sekali, Brad Pitt disamain sama darah mimisan.

Ya intinya hari ini adalah hari yang aneh. Mana abisnya saya pake dipanggil guru dalam keadaan masih nempelin sapu tangan gara-gara nosbleed yang parah itu. Abisnya malah saya nyaris ketiban kursi dan jatuh gara-gara ngebuang pesawat temen sekelas. Ya, sebut saja hari ini adalah hari sial. Bukan harinya yang sial, sayanya. Harapan saya cuma satu sih. Jangan sampe setelah semua kejutan hari ini, saya keterusan ketiban hal aneh.

Ya siapa tahu kan, hari ini saya mimisan, besok saya pingsan dan lusa saya diinfus lalu masuk rumah sakit.

(Astaghfirullahaladzim jangan, Ya Allah)

Jangan tanya mood hari ini. Tidak ganteng sama sekali.

Oh ya, dan saya bukan gadis antah berantah ya. Saya pelajar, yang galau.

Ya begitulah.

P.s : Kapan-kapan deh saya bikinin artikel khusus Takimoto Miori. Kapan-kapan ya.